FEBI IAIN Parepare—Senin (10/6/2024) ini menjadi hari yang paling menyenangkan oleh para peserta. Rombongan dibawa mengunjungi George Town, sebuah kota bersejarah yang telah diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Di sini, kelima kelompok yang telah dibentuk sebelumnya mulai beraksi untuk membuat video TikTok Challenge mereka.
George Town menyajikan latar belakang yang sempurna dengan arsitektur kolonialnya yang memukau, seni jalanan yang ikonik, dan suasana multikulturalnya yang khas. Para peserta dengan antusias menjelajahi berbagai sudut kota, dari Lebuh Armenian yang terkenal dengan mural-muralnya, hingga Chew Jetty yang unik dengan rumah-rumah panggungnya di atas air.
Sepanjang hari, kelompok-kelompok ini sibuk merekam momen-momen menarik, menciptakan konten kreatif yang menggabungkan elemen budaya lokal dengan sentuhan modern khas TikTok. Mereka juga berkesempatan mencicipi makanan khas Penang seperti Char Koay Teow dan Nasi Kandar, yang tak luput menjadi bagian dari konten video mereka.
Hari Ketiga tanggal 12 Juni 2024, hari terakhir dimulai dengan sesi presentasi video TikTok dari masing-masing kelompok. Aula UiTM dipenuhi tawa dan tepuk tangan meriah saat video-video kreatif ini ditampilkan. Setelah seluruh video kelompok ditampilkan akhirnya para pemenang diumumkan:
Juara 1 diraih oleh kelompok yang beranggotakan Nur Aina Balqis Binti Ahmad Rasidi (UiTM Malaysia), Muhammad Fajar Nur (UIN Alauddin Makassar), Nur Isma Padila (IAIN Parepare), Judha Pratama Sihaloho (Universitas Palangkaraya), dan Anisa Amalia Hazrah (IAIN Metro Lampung).
Juara 2 diperoleh oleh tim yang terdiri dari Siti Nur Assyura Binti Aznam (UiTM Malaysia), Argianov Ramadhan (UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi), Jakobus Sefanya Veerman (Universitas Palangkaraya), Siti Nazila Rahma (UIN Antasari Banjarmasin), dan Nadiya Arisandi (IAIN Metro Lampung).
Sementara itu, Juara 3 dimenangkan oleh kelompok Nur Zalifah Binti Md Zakaria (UiTM Malaysia), Sekar Dwi Rachmadhani, Andre Setiawan (Universitas Palangkaraya), Muh. Fiqri Alif Utama (IAIN Parepare), dan Pidia Nurmala (IAIN Metro Lampung).
Acara ditutup dengan kesan dan pesan dari beberapa peserta baik dari UiTM maupun dari kampus-kampus Indonesia dan menekankan bahwa meskipun kompetisi telah usai, namun persahabatan dan pengalaman yang didapat akan terus terjalin.
Kegiatan Student Mobility 2024 ini tidak hanya berhasil memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam hal kreativitas dan kolaborasi, tetapi juga membuka wawasan mereka tentang keberagaman budaya di Asia Tenggara. Diharapkan kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut di masa depan, memperkuat hubungan antar institusi pendidikan dan menciptakan generasi muda yang lebih terbuka terhadap perbedaan dan siap menghadapi tantangan global.
Demikian berita acara ini disusun sebagai dokumentasi resmi kegiatan Student Mobility 2024. Semoga dapat menjadi referensi dan inspirasi untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang. (NIP)